Sunday, June 30, 2013

Sindrom Ovarium Polikistik (SOPK)


Sindrom ovarium polikistik (SOPK) atau polycystic ovary syndrome merupakan kelainan hormonal yang sering terjadi pada wanita pada usia reproduksi dan merupakan salah satu penyebab utama infertilitas dan gangguan haid.

Penamaan penyakit ini berasal dari adanya gambaran USG berupa indung telur (ovarium) yang mengandung kista kecil dalam jumlah banyak. Sebenarnya kista-kista kecil tersebut bukan merupakan kista yang sebenarnya (tumor), tetapi merupakan folikel- folikel telur yang jumlahnya lebih banyak dari normal.

Penyakit ini dapat terjadi pada seorang wanita setelah mendapat haid pertamanya (menarche), ataupun muncul bertahun- tahun kemudian, terutama bila terdapat peningkatan berat badan yang signifikan.

Gejala- gejala SOPK:

1.    Gangguan haid
Gangguan haid merupakan gejala yang paling sering muncul pada seorang penderita SOPK. Gangguan haid tersebut dapat berupa siklus haid yang memanjang (>35 hari baru mendapat haid lagi), tidak mendapat haid lebih dari 3 bulan dan perdarahan haid yang banyak dan memanjang (> 7 hari).

2.    Kegemukan / obesitas
Peningkatan berat badan yang signifikan dan disertai gangguan haid merupakan gejala yang harus diwaspadai sebagai suatu penyakit SOPK. Walaupun demikian, bukan berarti wanita yang tidak gemuk tidak dapat menderita SOPK.  

3.    Hiperandrogen
Timbulnya jerawat pada wanita dewasa atau jerawat yang berlebihan pada wanita usia remaja dan tumbuhnya rambut yang berlebihan pada wajah dan badan dapat  merupakan gejala– gejala yang mungkin timbul pada wanita penderita SOPK. Hal ini disebabkan oleh adanya kondisi hiperandrogen, atau kelebihan hormon androgen (hormon yang dominan terdapat pada laki- laki).  

Gejala- gejala tersebut diatas dan tingkat keparahannya sangat bervariasi dan berbeda antara tiap individu. Pada wanita usia remaja, gejala yang sering timbul adalah jarang mendapat haid atau bahkan tidak haid. Sedangkan pada wanita dewasa, SOPK sering berhubungan peningkatan berat badan yang drastis dalam waktu singkat dan kesulitan hamil (infertilitas).

Penyebab pasti terjadinya SOPK masih belum diketahui hingga sekarang.

SOPK merupakan penyakit yang penting untuk dikenali dan diterapi sejak dini karena mempunyai berbagai komplikasi yang dapat terjadi dalam jangka panjang, seperti diabetes, hipertensi, penyakit jantung dan kanker endometrium (selaput lendir rahim).


Terapi yang dilakukan sejak dini dapat mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi- komplikasi tersebut. Terapi yang biasa dilakukan pada penderita penyakit SOPK dapat berupa perubahan pola hidup, seperti menurunkan berat badan dan olah raga teratur disertai dengan pemberian obat- obatan.